Apoxx – Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada suatu elemen atau komponen dari satu terminal ke terminal lain yang dapat memindahkan muatan listrik. Namun, jika dilakukan secara sistematis, usaha yang dilakukan untuk memindahkan muatan Coulomb dapat diartikan sebagai perubahan energi yang dilepaskan oleh perubahan medan listrik dengan satuan volt.
Rangkaian listrik sederhana dapat dibuat apabila lampu dihubungkan dengan sumber listrik potensial berupa baterai. Tentunya bagi anda yang baru atau masih awam dengan dunia elektronika, anda masih bingung dengan pengertian tegangan listrik itu sendiri.
Pengertian Tegangan Listrik
Tegangan listrik sering didefinisikan sebagai perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik dan dinyatakan dalam volt. Dalam hal ini besaran mengukur energi potensial medan listrik yang menyebabkan arus listrik mengalir melalui penghantar listrik.
Namun menurut beda potensial listrik, tegangan listrik dapat dikatakan ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi. Singkatnya, tegangan listrik dapat menyebabkan benda bermuatan negatif tertarik dari area bertegangan rendah ke area bertegangan lebih tinggi.
Oleh karena itu, ia dapat melewatkan berbagai arah arus listrik konvensional dalam penghantar dari tegangan tinggi ke tegangan rendah.
Jenis Tingkatan Tegangan Listrik
Tegangan listrik itu sendiri berupa arus beda potensial yang dapat menimbulkan atau membangkitkan medan listrik, sehingga terjadi arus listrik dengan bantuan penghantar.
Oleh karena itu dilihat dari besarnya beda potensial dapat membedakan tegangan listrik menjadi 4 tingkatan, antara lain :
– Ekstra low voltage
– Low voltage
– High voltage
– Extra high voltage
Sedangkan tegangan listrik sendiri dinyatakan dalam satuan volt. Jika ingin mengukur tegangan listrik, bisa menggunakan alat ukur listrik berupa multimeter (avmeter).
Alat ukur ini umumnya banyak digunakan untuk pengukuran tegangan listrik, pengukuran hambatan, pengukuran kapasitor dan lain-lain.
Jenis Tegangan Listrik Berdasarkan Aliran Arus
Perlu diketahui dan diingat bahwa ada beberapa jenis tegangan listrik tergantung dari aliran arusnya.
1. Tegangan Arus Listrik DC
Tegangan arus listrik DC merupakan salah satu jenis tegangan listrik DC dan memiliki notasi atau titik negatif pada salah satu ujungnya dan notasi positif pada ujung lainnya.
Cara memasang tegangan DC harus diperhatikan tergantung pada tandanya yaitu letak antara kedua kutub. Karena jika ada kesalahan atau kesalahan dalam pemasangan terbalik maka akan menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak.
Untuk sumber tegangan DC, meliputi:
– Aki
– Elemen volta
– Solar cell
– Baterai
– Adaptor
– Power Supply (PSU)
Selama Anda dalam penerapan tegangan DC ini, akan ditemukan di berbagai peralatan elektronik sehari-hari, antara lain:
– Sepeda motor
– Handphone
– Mainan
– Remote
– Pemutar musik portable
2. Tegangan Arus Listrik AC
Berbeda dengan tegangan DC DC, tegangan AC merupakan jenis arus listrik bolak-balik dan tegangan AC memiliki 2 jenis yaitu satu fasa dan tiga fasa. Tegangan AC satu fasa adalah jenis tegangan AC yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya tegangan bolak-balik satu fasa ini hanya memiliki satu fasa dan satu ground (netral).
Misalnya seperti listrik rumah dari PLN. generator, dinamo sepeda dan alternator mobil atau sepeda motor.
Bahaya Tegangan Listrik
Ibarat air terjun, semakin tinggi tebingnya, semakin sakit rasanya jika menyentuh air terjunnya. Begitu juga dengan listrik, akan sangat berbahaya jika menyentuh tegangan tinggi secara langsung tanpa sekat.
Jika Anda menyentuh arus listrik bertegangan rendah, Anda mungkin hanya merasakan kejutan seperti yang sering Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun lain halnya jika Anda menyentuh langsung tegangan menengah hingga tinggi, pasti bisa menyebabkan Anda pingsan, terbakar bahkan berujung kematian.
Sumber: