Selain cari kerjaan freelance, memulai usaha sendiri bisa menjadi peluang yang pas untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Biasanya untuk pemula, menjadi reseller atau dropshipper adalah peluang usaha yang banyak dipilih karena mudah, cepat, dan tidak perlu membuat produk dari awal.
Selama punya supplier yang pas dan jeli melihat peluang produk yang laris manis di pasaran, maka usaha reseller dan dropshipper bisa dijalankan.
Mungkin masih banyak yang belum tahu jelas, sebenarnya apa sih bedanya reseller dan dropshipper?
Secara sederhana, menjadi reseller atau dropshipper perbedaannya terletak pada sistem atau model jualannya.
Jika memilih menjadi reseller, maka kamu memerlukan modal untuk menyetok barang. Nantinya, barang yang sudah dibeli tersebut bisa dijual lagi dengan merek yang kamu buat sendiri dan harga jual yang sudah ditentukan yang bisa dihitung dari modalnya.
Kalau menjadi dropshipper, modal yang dikeluarkan sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Sebab, model jualan dropship adalah memasarkan produk yang sudah dimiliki supplier, kemudian kamu akan mendapatkan komisi dari setiap penjualan yang berhasil dilakukan.
Menjadi reseller atau dropshipper, semakin mudah dengan dukungan fitur yang tersedia di berbagai e-commerce seperti Tokopedia.
Adanya opsi “kirim sebagai dropship” bisa membantu kamu membuat toko di Tokopedia untuk memasarkan produk yang sudah kamu stok atau sebagai reseller dari supplier tertentu.
Menariknya lagi, beberapa pilihan Tokopedia paylater juga memiliki opsi pinjaman tunai yang bisa kamu manfaatkan untuk meminjam modal usaha.
Salah satunya dengan Kredivo, yang bisa digunakan untuk mengajukan pinjaman mulai 500 ribu, dengan bunga rendah hanya 2.6% per bulan.
Plus, bagi konsumen, pembayaran Tokopedia paylater bisa semakin memudahkan transaksi, khususnya cicilan tanpa perlu punya kartu kredit. Bahkan, Kredivo juga punya opsi cicilan 0% untuk digunakan di Tokopedia dan e-commerce lainnya.
Kalau masih bingung harus pilih yang mana antara jadi reseller atau dropship, berikut ini ada kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi pertimbanganmu:
Kelebihan dan kekurangan menjadi reseller
Untuk menjadi reseller, kamu perlu menyetok barang dari supplier dengan jumlah tertentu.
Ini berarti, kamu akan butuh modal uang yang cukup banyak, tergantung dari harga produk yang akan menjadi core bisnismu.
Kalau kamu belum punya cukup modal, bisa dibilang ini merupakan salah satu kekurangan dari sistem reseller.
Namun, berbagai keuntungan juga bisa didapat apabila kamu memilih sistem resell.
Sebab, dengan modal yang sudah dikeluarkan untuk membeli barang dari supplier, kamu bisa menentukan harga jual sendiri untuk menghasilkan omset dagang yang besar.
Plus, kalau kamu membeli barang dengan kuantiti khusus ke supplier, biasanya kamu juga akan mendapatkan harga yang lebih murah sehingga keuntungannya bisa lebih besar.
Jadi reseller juga berarti kamu bisa lebih leluasa memilih platform untuk berdagang, hingga memberikan brand khusus pada produk yang sudah dibeli.
Alhasil, walau produk yang kamu jual bukan dibuat sendiri, dengan diberikan brand & platform khusus untuk jualan, pelan-pelan kamu bisa membangun branding dari usahamu sendiri yang akan bermanfaat di masa depan.
Kelebihan dan kekurangan menjadi dropshipper
Untuk kamu yang belum punya modal sama sekali atau punya modal tapi terbatas, sistem dropship akan lebih menguntungkan untuk dipilih.
Sebab, sebagai dropshipper, kamu tidak perlu menyetok barang. Yang perlu kamu lakukan adalah mencari supplier yang tepat.
Tentunya, setelah kamu melakukan riset produk apa yang ingin dijual dan punya banyak peminat.
Lakukan diskusi dan komunikasi dengan supplier apakah membuka peluang dropship atau tidak, sebab, tidak semua supplier membuka peluang dropship.
Bedanya dengan reseller, menjadi dropshipper punya kekurangan dalam hal komisi atau keuntungan.
Sebab, dropshipper tidak bisa menentukan harga jual terlalu tinggi dan akan mengandalkan persentase komisi yang ditentukan supplier, biasanya mulai dari 10% dari harga jual produk.
Selain itu, kamu juga perlu memfollow-up langsung ke supplier apabila ada pesanan, pertanyaan, dan komplain dari pelanggan yang membeli produkmu.
Walau begitu, menjadi dropshipper adalah peluang usaha yang potensial kalau kamu ingin belajar mengenai bisnis & punya pengalaman langsung.