Apoxx – Bau mulut atau bau mulut dapat menurunkan rasa percaya diri dan bahkan menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Seseorang mungkin merasa rendah diri saat membuka mulut dan berinteraksi dengan orang lain. Pelajari tentang penyebab, cara pengobatan dan cara pencegahannya berikut ini.
Apa itu halitosis?
Halitosis adalah istilah medis untuk bau mulut atau bau mulut. Munculnya bau tak sedap biasanya disebabkan oleh bakteri yang berkembang di dalam mulut.
Bakteri ini menghasilkan gas belerang (sulfur). Akibatnya, ketika Anda membuka atau menghembuskan napas melalui mulut, bau yang menyengat keluar. Ada banyak hal yang bisa memicu tumbuhnya bakteri di dalam mulut, seperti makanan, jarang menggosok gigi, merokok, dll.
Meskipun relatif mudah diobati, Anda mungkin perlu menemui dokter untuk mengobati kondisi ini. Karena bau mulut bisa menjadi pertanda kondisi medis yang lebih serius.
https://www.minamidiamondring.com/2293/cara-menghilangkan-kerak-gigi-secara-alami-dan-cepat.html
Seberapa umum bau mulut?
Kondisi halitosis ini sangat umum. Menurut American Dental Association, setidaknya 50% orang dewasa di seluruh dunia memiliki bau mulut.
Jadi, pada umumnya banyak orang yang tidak menyadari kondisi ini. Untuk menghindari kondisi bau mulut, Anda bisa menghindari faktor risiko yang ada. Konsultasikan ke dokter untuk informasi lebih lengkap.
Apa saja penyebab bau mulut?
Ada banyak penyebab bau mulut atau halitosis, mulai dari hal yang sederhana hingga tanda-tanda kondisi medis yang serius. Secara umum, ada beberapa kemungkinan penyebab bau mulut di sini.
-
Mulut kering
Mulut kering bisa menjadi penyebab bau mulut. Karena? Air liur memiliki fungsi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan gigi, mulut bahkan pernapasan.
Selain membantu memecah makanan, air liur juga bertanggung jawab untuk memecah sisa-sisa makanan dan bakteri yang menempel di permukaan gigi Anda.
Sebaliknya, berkurangnya produksi air liur di dalam mulut dapat memudahkan perkembangbiakan bakteri dan kuman sehingga menimbulkan bau mulut yang tidak sedap.
-
Beberapa jenis makanan
Bau mulut juga bisa disebabkan karena mengonsumsi jenis makanan tertentu. Makanan seperti petai, durian, bawang putih, daun bawang dan beberapa bumbu lainnya meninggalkan aroma khas di mulut setelah memakannya.
Setelah berhasil dicerna oleh usus, makanan akan diserap ke dalam darah dan dihembuskan melalui paru-paru.
Ini adalah alasan utama mengapa napas Anda berbau tidak sedap setelah makan makanan yang berbau tajam dan kuat. Di sisi lain, sisa makanan yang tertinggal di gigi juga bisa menyebarkan bau tak sedap di mulut.
-
Merokok
Orang yang merokok cenderung memiliki bau mulut karena pengaruh bahan kimia yang terkandung dalam rokok.
Merokok dapat mengurangi produksi air liur di dalam mulut, membuat mulut menjadi lebih kering. Saat mulut Anda kering, lebih banyak bakteri akan berkembang biak di mulut Anda.
Faktanya, bukan hanya bau mulut, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan bahwa orang yang merokok dua kali lebih mungkin terkena penyakit gusi dibandingkan bukan perokok.
-
Kebersihan gigi yang buruk
Sisa makanan yang menempel di antara gigi dan permukaan gigi akan berubah menjadi plak. Plak adalah lapisan tipis dan lengket yang ditutupi oleh bakteri.
Jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik, plak dapat menyebabkan bau mulut atau bau mulut. Plak juga bisa mengeras menjadi karang gigi. Seiring waktu, karang gigi dapat mengiritasi gusi, menyebabkan peradangan dan infeksi.
Lidah Anda juga bisa menjadi tempat berkembang biaknya bakteri yang buruk bagi mulut Anda. Itulah mengapa penting untuk menjaga kebersihan gigi yang baik.
-
Beberapa obat
Meski berkhasiat untuk mengobati penyakit, obat-obatan yang Anda konsumsi justru bisa memicu bau mulut atau bau mulut.
Hadie Rifai, seorang dokter gigi di Klinik Cleveland, mengatakan ada beberapa obat yang bisa memicu bau mulut. Obat-obatan seperti antihistamin, antipsikotik, dan diuretik dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Hal ini karena ketiga jenis obat tersebut memiliki efek samping mulut kering yang dapat memicu bau mulut.
Jika Anda khawatir dengan efek samping tersebut, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter Anda. Dokter mungkin meresepkan obat lain tergantung pada kondisi Anda.